Hati atau fisik dulu yang perlu dihijab???
Kebanyakan dari kalangan wanita ketika ditanya kenapa belum
berhijab, jawabannya kurang lebih, “saya mau hijab in hati saya dulu baru nanti
kalau sudah baik, saya akan berhijab secara keseluruhan”. Dari kata-katanya
memang tidak ada yang salah dan mungkin banyak yang sependapat dengan jawaban
tersebut. Padahal ketika benar-benar kita cermati jawaban tersebut hanya sebuah
alasan yang tidak logis. Karena disini kita berbicara tentang kewajiban bukan
tawar menawar.
Didalam Al-Qur’an tercantum dua
ayat yang menyebutkan tentang kewajiban berhijab bagi wanita muslimah.
1. Q.S. An-Nur (24) : 31
“... Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya) ...”
2. Q.S. Al-Ahzab (33) : 59
“Wahai nabi!
Katakanlah kepda isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.’ Yang
demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak
diganggu. Dan Allaoh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ketika kita berbicara tentang
kewajiban, alasan tersebut diatas tidak dibenarkan. Karena, misalnya saja kita
qiyash kan dengan kewajiban sholat. Apakah kita harus memperbaiki diri dulu baru
kita laksanakan sholat?, bukan demikian, namun sebaliknya, sholat akan secara
perlahan-perlahan mencegah kita berbuat keji dan mungkar. Dengan sholat kita
akan sedikit demi sedikit merubah tingkah laku kita ke arah yang lebih baik dan
lebih baik lagi.
Begitu pula dengan kewajiban berhijab.
Keputusan berhijab akan mempengaruhi pola pikir dan polah tingkah kita untuk
selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat dan sesuai syari’ah. Pelan-pelan
segala pikiran, perkataan dan perbuatan kita akan menuju kepada kebaikan.
Apabila ada dua kue, yang satu
terbungkus rapi dan cantik, semut dan lalat-lalat nakal tak dapat menyentuhnya.
Sedangkan yang satunya dibiarkan begitu saja tanpa pembungkus, dikerubungi
semut dan lalat-lalat hijau. Tanpa pikir panjang pasti kita memilih yang
terbungkus rapi bukan?. Kita pasti jijik melihat kue yang tanpa pembungkus.
Jadi tidak ada lagi alasan untuk
menunda diri berhijab. Hanya tinggal meluruskan niat, memperbanyak ilmu duniawi
sekaligis ukhrowi. Kemudian jemput hidayah dari Alloh SWT, maka Muslimah yang
anggun, cantik, cerdas dan aktif akan siap menebar manfaat disekelilingnya.
Walloohu’alam
bishshowab.